|
Konon puisi adalah mahkota bahasa. Puisi adalah hasil yang dicapai
jika seseorang mampu bermain-main dengan bahasanya. Apa yang ditulis
penyair tidak serta-merta bisa diartikan secara harfiah. Gerimis bukan
berarti hujan, dan bunga belum tentu berarti kembang. Kerap penyair
bilang begini, tapi maksudnya begitu. Lalu bagaimana caranya bisa
menikmati puisi dan menangkap pesan atau makna yang ingin disampaikan
oleh penyair?
Buku ini bukan buku teori sastra tetapi semacam ajakan dari Sapardi Djoko Damono untuk mengapresiasi puisi dengan pengenalan akan sejumlah alat kebahasaan yang dimanfaatkan penyair untuk menyampaikan sesuatu yang bisa saja berupa cerita, gagasan, sikap, suasana, dan sebagainya. Sejumlah alat atau muslihat atau gaya yang biasa digunakan penyair dalam puisinya dijelaskan dengan menampilkan sejumlah contoh. Pemahaman atas alat-alat itu diharapkan bisa membantu tumbuhnya apresiasi puisi yang lebih baik. |








